Betapa cantik, betapa jelita engkau,
hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma
dan buah dadamu gugusannya.
Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu
dan memegang gugusan-gugusannya.
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur
dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Kata-katamu manis bagaikan anggur!"
Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya,
melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kepunyaan kekasihku aku,
kepadaku gairahnya tertuju.
Mari, kekasihku, kita pergi ke padang,
bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur
dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,
apakah sudah mekar bunganya,
apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!
Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
Tweet