"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga?
Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu,
dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi
serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.
Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini
suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki,
dan mengadakan hari merendahkan diri,
jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah
dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur?
Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa,
mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki,
ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman,
dan melepaskan tali-tali kuk,
supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya
dan mematahkan setiap kuk,
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar
dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah,
dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian
dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar
dan lukamu akan pulih dengan segera;
kebenaran menjadi barisan depanmu
dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab,
engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!
Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu
dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri
dan memuaskan hati orang yang tertindas
maka terangmu akan terbit dalam gelap
dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Tweet