Persekutuan dengan Dia. [1 Yohanes 1:6]
Ketika kita dipersatukan oleh iman kepada Kristus, kita dibawa pada persekutuan yang begitu sempurna dengan Dia, sehingga kita menjadi satu dengan Dia, dan kepentingan Dia dan kita menjadi sesuai dan sama persis. Kita memiliki persekutuan dengan Kristus dalam kasih-Nya. Apa yang Ia kasihi kita kasihi. Ia mengasihi orang-orang kudus—begitu juga kita. Ia mengasihi para pendosa—begitu juga kita. Ia mengasihi umat manusia yang binasa, dan rindu untuk melihat padang-padang gurun bumi berubah menjadi taman Tuhan—begitu juga kita. Kita memiliki persekutuan dengan Dia dalam keinginan-Nya. Ia ingin memuliakan Allah—kita juga bekerja keras memuliakan Allah. Ia ingin orang-orang suci berada bersama Dia di tempat Dia berada—demikian kita pun ingin bersama Dia di sana. Ia ingin membuang dosa—lihat, kita bertarung di bawah panji-Nya. Ia ingin agar nama Bapa dikasihi dan dipuja oleh segala ciptaan-Nya—kita berdoa setiap hari, "Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga." [Matius 6:10] Kita memiliki persekutuan dengan Kristus dalam penderitaan-Nya. Kita memang tidak dipaku di atas salib, ataupun mati dengan mengenaskan, tetapi saat Ia dicela, kita dicela; dan sangatlah manis adanya disalahkan demi Dia, dibenci sebagai pengikut Tuan kita, mengalami dunia yang melawan kita. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya [Matius 10:24]. Dalam ukuran kita, kita bergabung dengan Dia dalam pekerjaan-Nya, melayani orang-orang dengan kata-kata kebenaran dan dengan perbuatan-perbuatan kasih. Makanan dan minuman bagi kita, seperti bagi Dia, adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus kita dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kita juga bersekutu dengan Kristus dalam sukacita-Nya. Kita berbahagia dalam kebahagiaan-Nya, kita bersuka dalam Dia yang ditinggikan. Pernahkah engkau merasakan sukacita itu, hai orang percaya? Tidak ada kebahagiaan yang lebih murni atau lebih menggetarkan hati di bagian langit sini selain daripada kebahagiaan Kristus yang terpenuhi dalam kita, supaya sukacita kita menjadi sempurna [1 Yohanes 1:4]. Kemuliaan-Nya menantikan kita untuk menyempurnakan persekutuan kita, sebab Jemaat-Nya akan duduk bersama-sama Dia di atas takhta-Nya, sebagai pengantin dan ratu terkasih-Nya.
____________________
RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.